MengenalTentang Tata Panggung. 1. Pengetahuan Tata Pentas. Tata pentas sanggup dinamakan dengan scenery atau pemandangan latar belakang (Background) area memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas yaitu suasana seputar gerak laku di atas pentas & seluruh elemen-elemen visual atau yg nampak oleh mata yg mengitari pemeran dalam pementasan.
ArticlePDF AvailableAbstract and FiguresProvinsi Jawa Barat membutuhkan fasilitas kegiatan dalam Gedung Pusat seni dan Budaya khususnya di wilayah Bandung. Dalam hal ini terbentuklah sebuah perancangan gedung teater yang dapat mewadahi kegiatan pertunjukan seni dengan memperhatikan standar seperti ketinggian panggung, kebutuhan ruang, sudut pandang penonton. Untuk mengetahui bentuk ruang terhadap pertunjukan seni yang menyesuaikan kebutuhan dalam aktivitas pertunjukan seni Tari, Drama dan Seni Musik, Tujuan penelitian ini bertujuan menyediakan suatu bentuk ruang teater yang memiliki kinerja akustik yang mudah dan fleksibel bagi semua jenis pertunjukkan yang ada. Dari bentuk-bentuk panggung teater akustik tersebut dianalisis dengan menggunakan Metode studi literatur, kemudian menghasilkan sebuah analisa bentuk panggung teater akustik dengan pemilihan bentuk panggung yang fleksibel sehingga dapat digunakan bagi pertunjukkan mana saja. Hasil Penelitian ini adalah usulan bentuk yang tepat bagi bentuk ruang akustik yaitu bentuk persegi dan hexsagonal. Melalui bentuk tersebut maka akan diterapkan kaidah-kaidah ergonomi yang menjadi tolak ukur dalam mendesain bentuk teaterContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 30 ANALISIS BENTUK RUANG DAN AKUSTIK PADA PERANCANGAN RUANGAN TEATER GEDUNG PERTUNJUKAN SENI Nurul Safika Utami1, Nurhikmah Budi Hartanti 2*, Rita Walaretina3 1Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta Barat, 11440, Indonesia 2Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta Barat, 11440, Indonesia 3Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Trisakti, Jakarta Barat, 11440, Indonesia *Penulis koresponden nurhikmah ABSTRAK Provinsi Jawa Barat membutuhkan fasilitas kegiatan dalam Gedung Pusat seni dan Budaya khususnya di wilayah Bandung. Dalam hal ini terbentuklah sebuah perancangan gedung teater yang dapat mewadahi kegiatan pertunjukan seni dengan memperhatikan standar seperti ketinggian panggung, kebutuhan ruang, sudut pandang penonton. Untuk mengetahui bentuk ruang terhadap pertunjukan seni yang menyesuaikan kebutuhan dalam aktivitas pertunjukan seni Tari, Drama dan Seni Musik, Tujuan penelitian ini bertujuan menyediakan suatu bentuk ruang teater yang memiliki kinerja akustik yang mudah dan fleksibel bagi semua jenis pertunjukkan yang ada. Dari bentuk-bentuk panggung teater akustik tersebut dianalisis dengan menggunakan Metode studi literatur, kemudian menghasilkan sebuah analisa bentuk panggung teater akustik dengan pemilihan bentuk panggung yang fleksibel sehingga dapat digunakan bagi pertunjukkan mana saja. Hasil Penelitian ini adalah usulan bentuk yang tepat bagi bentuk ruang akustik yaitu bentuk persegi dan hexsagonal. Melalui bentuk tersebut maka akan diterapkan kaidah-kaidah ergonomi yang menjadi tolak ukur dalam mendesain bentuk teater. ABSTRAK West Java province needs facilities activities in the Arts and Culture Center building, especially in the Bandung area. In this case formed a theater building design that can accommodate the activities of performing arts with regard to standards such as the height of the stage, space requirements, the audience's point of view. To determine the form of space to the Performing Arts that adjust the needs of the SEJARAH ARTIKEL Diterima 15 Agustus 2022  Revisi 28 September 2022  Disetujui 15 November 2022  Terbit online 31 Desember 2022 KATA KUNCI  Akustik ruang  Bentuk ruang  Gedung Pertunjukan  Ruang Teater KEYWORDS  Acoustic,  Performing Arts,  Theater Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 31 Performing Arts activities of Dance, Drama and music, purpose this study aims to provide a form of theater space that has an acoustic performance that is easy and flexible for all types of existing performances. From the forms of acoustic Theater stage is analyzed using the method of literature study, then produce an analysis of the form of acoustic Theater stage with the selection of flexible stage forms that can be used for any show. The results of this study is the proposal of the right shape for The Shape of the acoustic space that is Square and hexsagonal shape. Through this form, the rules of ergonomics will be applied which become a benchmark in designing the shape of the theater. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Teater adalah tempat pertunjukkan drama, Seni Musik, dan Seni Tari yang diartikan sebagai pementasan seni. Teater memiliki ciri khas terhadap bentuk tempat duduk dilantai bawah yaitu bentuk penonton pada bidang besar yang memiliki bentuk kurva yang menaik dan melalui bagian depan panggung yang tampak jelas. Dalam hal ini merancang gedung teater harus memperhatikan standar seperti ketinggian panggung, kebutuhan ruang, sudut pandang penonton dan jarak pada kursi Neufert 20021. Pada fungsinya, Gedung teater memiliki tempat untuk pertunjukkan seni teater, drama, atau sandiwara baik tradisional maupun komtemporer serta kegiatan seminar. Hasilnya adalah fasilitas pada pelatihan seni teater yang akan mengacu pada kreativitas seniman denagan menambahkan warna yang unik. Akustik diartikan sebagai sesuatu yangmempelajari bagaimana proses pemantulan, getaran, serta suara dalam pengaplikasikan ilmu fisika 2. Shadily 1987, Halme 1990 berpendapat bahwa akustik merupakan sebuah ilmu yang memiliki permukaan dalam penyerapan bunyi yang dapat membantu menghilangkan masalah gema dan refleksi ataupun pemantulan yang terlalu berlebihan 1. Perancangan ruang teater pada gedung seni pertunjukan juga membutuhkan rancangan akustik dengan kualitas akustik yang baik. Sehingga, hal ini menjadikan sebuah permasalahan dalam perancangan untuk itu tujuan penulisan ini yaitu menyediakan suatu bentuk ruang teater yang memiliki kinerja akustik yang sesuai bagi semua jenis pertuinjukkan yang diwadahi. Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 32 Studi Literatur a Persyaratan Akustik Ruang Teater Dalam syarat tata akustik gedung pertunjukan seni oleh Doelle 1990 menyebutkan bahwa dalam menghasilkan kualitas suara yang baik dalam ruang pertunjukan harus memenuhi syarat yakni bentuk ruang yang tepat, kekerasan yang cukup, distribusi energi bunyi yang mereta dan ruang yang harus bebas dari cacat akustik 1.  Kekerasan Loudness Kekerasan yang cukup kurang dalam gedung pertunjukan seni yakni energi yang hilang pada perambatan gelombang bunyi karena memiliki jarak bunyi yang terlalu panjang1Mills, 1976 berpendapat bahwa persyaratan jarak antar penonton terhadap sumber bunyi akan memiliki kepuasan pada penonton dalam mendengar dan melihat pertunjukan1. Sumber suara perlu ditinggikan agar dapat dilihat oleh penonton sehingga gelombang bunyi dapat merambat secara langsung. Penggunaan lantai area penonton juga perlu dimiringkan agar lebih mudah menangkap suara. Kemiringan 30° memberikan pendengar suara yang memiliki lebih banyak bunyi langsung yang menguntungkan dalam kekerasan suara3.  Distribusi bunyi merata Sumber bunyi dapat terdistribusi secara merata dari sisi bagian ruang. Dalam mencapai hal tersebut menurut Doelle 1990 yaitu perlunya sebuah pengelola dalam tatanan ruangannya yakni lantai, dinding dan unsur langit-langit 1. Hal ini dipengaruhi oleh bentuk dan material ruang Pada pengolahan bentuk permukaan elemen yang menentukan ruang, yaitu penempatan yang tidak rata dan memiliki jumlah dan ukuran yang cukup dari dinding dan langit-langit dengan memperbaiki kondisi suara. Aktivitas kegiatan teater membutuhkan periode waktu dengung yang cukup pendek agar tidak mengakibatkan pengumpulan suara kepada penonton, hal ini akan mengoptimalkan kenyamanan bagi pendengar 4.  Ruang Bebas Cacat Akustik Cacat akustik merupakan sebuah kelemahan akustik yang terdapat di pembentukan ruangan dengan hasil pengolahan elemen yang menimbulkan bayangan Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 33 bunyi pada bagian kursi penonton yang berada di belakang 4. Pada cacat akustik yang sering terjadi dalam gedung pertunjukan yang tidak didesain yaitu terdapat delapan jenis yakni pemantulan yang berkepanjangan, ruang gandeng, serambi bisikan, gema, gaung, bayangan bunyi, distorsi, dan pemusatan bunyi Doelle 1990 5.  Penggunaan Bahan Penyerap Bunyi Dalam pemilihan material penyerap bunyi yaitu dengan melapisi pembentuk ruang pertunjukkan yang menjadi syarat untuk memberikan kualitas suara yang baik dan memuaskan 1. Doelle 1990 Ia menjelaskan bahwa bahan-bahan penyerap bunyi yang dipakai dalam perancangan akustik haruslah memiliki pengendali bunyi pada saat di dalam ruangan yang bising serta digunakan pada dinding ruang maupun digantung 1. Hal ini agar pemilihan bahan memiliki jenis berpori serta panel penyerap sehingga bunyi dapat terserap ke dalam bahan tersebut. b Tipologi Bentuk Ruang Teater Bentuk ruang teater dapat memiliki pengaruh pada kualitas bunyi melalui bentuknya 5. Terdapat beragam jenis ruang yang tepat untuk digunakan yaitu bentuk empat persegi rectangular shape, bentuk tapal kuda horse-shoe shape, bentuk hexagonal hexagonal shape dan bentuk kipas fan shape.  Bentuk Persegi Rectangular shape Bentuk Ruang Empat persegi ini merupakan bentuk yang paling umum. Dengan bentuk yang memiliki tingkat keragaman suara yang tinggi maka akan terjadi keseimbangan antara suara awal dan suara akhir 6. Kekurangan dari bentuk ini yaitu memiliki jarak penonton dan panggung cukup terlalu jauh sehingga perlu adanya perbaikan dengan memperkecil area panggung dengan memperlebar bagian sisi depan. Gambar 1. Bentuk Persegi Sumber Ambarwati 2009 Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 34  Bentuk Tapal Kuda Horse-shoe shape Bentuk Tapal Kuda memiliki bentuk yang unik di antara bentuk panggung lainnya, bentuk Tapal Kuda biasanya digunakan dalam pertunjukan opera 7. Dengan bentuk tersebut dapat mengarahkan pantulan suara yang berfokus ke bagian tengah ruangan karena permukaan dinding yang cenderung cekung membuat suara menjadi lebih jelas. namun kekurangannya yaitu jika pantulan suaranya berlebihan akan mengakibatkan pantulan suara yang keras 6.  Bentuk Hexagonal Hexagonal shape Bentuk Bentuk Hexagonal memiliki kelebihan karena dapat membawa penonton menjadi dekat terhadap sumber bunyi 1. Dengan melalui bentuk lantai Hexagonal menghasilkan pemantulan bunyi dengan waktu yang dapat disatukan dengan mudah sehingga bunyi dapat merata ke seluruh area panggung 6.  Kipas Fan Shape Gambar 2. Bentuk Tapal Kuda Sumber Ambarwati 2009 Gambar 3. Bentuk Hexagonal Sumber Ambarwati 2009 Gambar 4. Bentuk Kipas Sumber Ambarwati 2009 Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 35 Bentuk Kipas memiliki bentuk karakteristik dengan penyesuaian tempat duduk penonton yang melingkari panggung pemestas 5. hal ini dapat membuat kenyamanan visual pada terhadap sudut pandang penonton dengan arahan lurus tidak terlalu banyak menoleh. Dengan kapasitas penonton yang lebih banyak membuat bentuk ini digunakan sebagai pementasan teater drama, orkestra dan lain-lain. c Pertunjukan Seni  Kelompok Seni Tari Provinsi Jawa Barat memiliki beragam kesenian tari yang di mana Tarian tersebut memiliki formasi dari beberapa orang beserta pengiring musik sehingga membutuhkan area ruang gerak yang leluasa agar penonton dapat melihat dari berbagai sudut pandang, oleh karena itu bentuk panggung yang digunakan haruslah berbentuk satu arah pandang, kesenian tari tersebut, yaitu Gambar 6. Tari Merak Sumber Gambar 8. Tari Topeng Sumber Gambar 5. Tari Jaipong Sumber Gambar 7. Tari Wayang Sumber Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 36  Kelompok Drama Keberagaman kelompok seni drama dapat dilihat melalui bentuk pentas dalam tradisional oleh pelaku drama yang diiringi oleh alat-alat musik dalam mempertunjukkan kisah cerita yang memiliki alur cerita berupa cerita fiktif zaman dahulu atau cerita nyata melalui sejarah yang berada di Jawa barat. Kesenian drama antara lain, yaitu  Kelompok Seni Musik Jawa Barat memiliki banyak jenis kesenian pertunjukan musik yang beraneka ragam yang menggunakan alat-alat musik tradisional seperti gamelan, gendang, rebab dan lain-lain. Hal ini menciptakan sebuah ruang yang menjadi perhatian khusus dalam segi akustik dan tatanan panggung pada orientasi penonton agar setiap alat musik yang diiringi dapat terdengar baik, seperti Gambar 9. Wayang Golek Sumber Gambar 10. Lenong Sumber Gambar 11. Pertunjukkan Karawitan Sumber Gambar 12. Rampak Gendang Sumber Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 37 2. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang berupa studi literatur yang dapat ditempuh dengan mengumpulkan referensi yang terdiri dari beberapa penelitian sebelumnya yang nantinya akan menghasilkan sebuah kesimpulan Mardalis, 1999 8. Penggunaan Metode pada studi literatur ini memfokuskan terhadap jenis bentuk teater pertunjukkan seni yang nantinya akan dianalisis terkait kebutuhan pengguna dalam bentuk ruang teater yang memiliki kriteria terhadap kebutuhan yang ada di Pusat seni dan budaya di Jawa Barat ini. Dalam melakukan analisis akan dilakukan sebuah pemilihan, perbandingan, penggabungan serta pemilahan yang akan menemukan temuan yang relevan Sabarguna, 2005 9. 3. HASIL DAN DISKUSI Pada Penelitian dengan melakukan Analisis terhadap persyaratan Akustik ruang teater terhadap berbagai jenis bentuk-bentuk Ruang teater. Sehingga, pada analisis ini dapat memiliki temuan yang cocok untuk bentuk teater pada ruang teater, hal ini dirangkum pada tabel berikut Table 1. Analisis Karakteristik Akustik dari beberapa bentuk ruang teater Sumber bunyi harus dinaikan agar aliran gelombang bunyi merambar secara langsung Doelle, 1990. Memiliki pemantulan silang antar dinding sehingga nada bertambah penuh Doelle, 1990. Kurang tanggap dalam merespon bunyi sehingga waktu dengung cukup pendek Doelle, 1990. Gambar 13 Persegi Sumber /Akustik_Lingkung an Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 38 Menghasilkan permukaan dinding yang memiliki penyerapan suara cukup tinggi Doelle, 1990. Menyediakan Waktu dengung yang relatif pendek Doelle, 1990. pemantulan gelombang bunyi yang memusat di sisi tengah ruangan karena permukaan dinding yang berbentuk cekung Doelle, 1990. Menghasilkan pemantulan suara dengan waktu yang cukup singkat Doelle, 1990 Memiliki sumber bunyi yang dapat membawa penonton dengan jelas pada sumber suara. Wibowo, 2000 Cenderung menciptakan gema dan RT yang relatif cocok dengan orkestra. Wibowo,2000 Kipas Gambar 16. Kipas Sumber /Akustik_Lingkung an Bentuk Kipas dengan balkon, penonton dapat didudukkan lebih dekat ke sumber bunyi. Doelle, 1990. Menaikkan sumber bunyi sehingga menghasilkan gelombang yang merambat secara langsung. Doelle, 1990. Sering menciptakan gema dan pemusatan bunyi yang tidak seragam D. Mills, 1976. Dari temuan analisis di atas, dapat diketahui bahwa jenis bentuk ruang teater memiliki kecenderungan yang relatif berbeda-beda tergantung pada penggunaan jenis pertunjukkan pada ruang teater akustik. Setelah mengetahui kriteria-kriteria yang dipenuhi pertunjukan teater, maka Gambar 14. Tapal Kuda Sumber /Akustik_Lingkung an Gambar 15. Hexagonal Sumber /Akustik_Lingkung an Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 39 akan dianalisis dari segi kebutuhan akustik teater dalam gedung dan selanjutnya digunakan sebagai acuan desain, yang dirangkum pada tabel berikut Table 2. Analisis Kebutuhan Akustik Gedung Teater Menghindari pemantulan bunyi paralel yang saling berhadapan Doelle, 1990. Pertunjukkan drama dapat, Menaikan sumber bunyi agar gelombang merambat secara langsung tanpa pemantulan Doelle,1990. Jarak penonton dengan penyaji dapat lebih jauh 40m D. .Mills, 1976. Bentuk permukaan pemantulan bunyi Tidak Harus Merata Doelle, 1990. Menyediakan waktu dengung yang pendek Ambarwati,2009. Memiliki Pemantulan baik pada bunyi silang yang sejajar terhadap dinding Wibowo,2000. Menghindari bunyi suara yang berlebihan Doelle, 1990. Menghindari Gema yang terus berulang Wibowo,2000 Menghindari Pemusatan suara pada sumber bunyi Doelle, 1990. Melalui hasil tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap persyaratan dalam pertunjukan seni untuk selalu memperhatikan pemantulan suara, melalui jenis bentuk teater terhadap karakter penggunanya. Hal ini dapat dihindari dengan penggunaan dukungan material dan desain yang baik pada area teater agar menghindari kekerasan, distribusi bunyi dan juga kecacatan yang sewaktu-waktu akan terjadi pada area teater akustik. Karena fokus utama dalam penelitian ini yaitu merancang sebuah bentuk teater akustik maka hal ini akan menjadi pertimbangan terhadap penerapan bentuk teater dengan mengatur artikulasi bunyi. Pada bentuk-bentuk pertunjukan teater terdapat empat jenis bentuk teater yang memiliki perbedaan, Berikut analisis yang bisa dijadikan referensi dalam pemilihan bentuk teater. Yang dirangkum pada tabel berikut Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 40 Table 3. Analisis Bentuk dalam Pertunjukan Seni Memiliki tingkat keseragaman suara yang tinggi dan seimbang oelle,1995. Memiliki pemantulan silang antar dinding yang sejajar sehingga nada bertambah penuh segi akustik ruang sangat cocok untuk ruang musik D. Mills,1976 Jarak penonton dengan pemain menjadi lebih dekat Doelle,1995. Membawa penonton langsung kesumber suara Wibowo, 2000 Menciptakan sumber bunyi yang menggema dan ketegasan terhadap musik Doelle, 1995 Menampung jumlah penonton yang banyak Ambarwati, 2009. Melalui hasil tabel di atas, dapat diketahui bahwa fokus utama dalam melakukan perancangan sebuah ruang teater pertunjukan seni yaitu bentuk panggung. Oleh karena itu dari hal ini menjadikan sebuah aspek utama dalam akustik diantara aspek lainnya. Dari hasil analisis melalui studi literatur menunjukkan bahwa bentuk teater yang paling fleksibel dan mudah untuk digunakan dari berbagai Gambar 17. Bentuk Empat Persegi Sumber Akustik Lingkungan Gambar 18. Bentuk Tapal Kuda Sumber Akustik Lingkungan Gambar 19. Hexagonal Sumber Akustik Lingkungan Gambar 20. Bentuk Kipas Sumber Akustik Lingkungan Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 41 jenis pertunjukkan seni tari, drama dan seni musik yaitu bentuk panggung persegi dan bentuk heksagonal. Table 4. Komparasi 4. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa bentuk persegi dan heksagonal memiliki kelebihan dari segi literatur dan juga memenuhi kriteria dari kebutuhan aktivitas pertunjukan kesenian, serta pertimbangan akan desain yang nantinya akan diterapkan yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ergonomi dan persyaratan akustik sehingga membuat penonton nyaman dan juga menikmati pertunjukan seni. Dengan pemilihan bentuk-bentuk yang direkomendasi Dapat menjadi tolak ukur desain ruang teater dalam merancang agar hasil perancangan menjadi lebih maksimal. 5. DAFTAR PUSTAKA 1. Ambarwati DRS. Tinjauan Akustik Perancangan Interior Gedung Pertunjukan. Imaji. 2015;71. doi 2. Bagoes A, Andaru W, Santoso DD. SURAKARTA APPLICATION OF ACCOUSTIC ELEMENT OF WAYANG ORANG SRIWEDARI THEATER IN SURAKARTA Mahasiswa Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Trisakti , Jakarta Dosen Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Trisakti 2020;September1-7. 3. Fajarwati G, Dinapradipta A. Available online through FLEKSIBILITAS PANEL DINDING BERDASARKAN ARAH SUMBER BUNYI PADA RANCANGAN RUANG AUDITORIUM KESENIAN JAWA Abstrak. 2021;2877162-170. Analisis Bentuk Ruang Dan Akustik Pada Perancangan Ruangan Teater Gedung Pertunjukan Seni Utami, Hartanti, Walaretina p-ISSN 0853-7720; e-ISSN 2541-4275, Volume 8, Nomor 1, halaman 30 – 42, Januari 2023 42 4. Mega S. the Influence of Form and Materials on the Proper Acoustic Function of Theatrical Performances and Music Concerts At Gedung Kesenian in Jakarta. Ris Arsit. 2017;1177-93. doi 5. Doelle LL. Akustik Lingkungan 1. Published online 197214-15. 6. Pemilihan A, Ruang B, Di P, Pertunjukan G. Analisa pemilihan bentuk ruang penonton di gedung pertunjukan musik. 2020;93341-350. 7. Hedy C. Indrani. Pengaruh Elemen Interior Terhadap Karakter Akustik Auditorium. Dimens Inter. 2004;2166-79. 8. Iii BAB, Penelitian M. No Title. Published online 201454-69. UNIKOM_41815217_Dezara Judithia Handriani_BAB 9. Husri A, Ayu D, Natalia R, Lues G, Seni P. PROSES ANALOGI BUDAYA DALAM PERANCANGAN PUSAT SENI DAN BUDAYA GAYO DI KABUPATEN GAYO LUES. 67-74. Halme, ResearchGate has not been able to resolve any citations for this MegaA given space requires a specific design for it to function in the best possible way. Many aspects need to be taken into consideration, and the same principle applies to an auditorium. Its space requires proper handling of the right acoustics to optimize the activities to be held there, among others space employed for the purpose of staging theatrical performances and concerts. Ideally speaking, these activities must prioritize the use of natural purely acoustic sound without resorting to an electric amplifier. Therefore, an appropriate acoustic design of the space to be used is of the utmost necessity. Each of these spaces has its own criteria to optimize the activities that are held there. To examine the acoustic quality of a given space, there are several prerequisites that must be fulfilled, starting from the form and materials used, the sound’s volume level, sound distribution, reverberation time, acoustic flaws or shortcomings and noise reduction or sound control. Using the explorative method and post-performance evaluation, this research study investigates the capability of the Arts Building called Gedung Kesenian in Jakarta to accommodate two different activities, both from the angle of the specific activity and the prerequisites for the space used. Gedung Kesenian Jakarta has attempted to surmount the problem of echo/reverb that is different for the theatrical and musical performances. However, the too widely diverging values have prompted the need for adding portable elements that are passive in nature in order to maximize the sound reflection, evenness of sound distribution, reverb time as well as dealing with the problem of the echoing sound area, referred to as “shadow sound”.Keywords acoustic suitability, acoustics of theater space, acoustics of concert space, reverberation timeDwi Retno Sri AmbarwatiMany factors must be considered in the planning of the acoustic ofinterior auditorium according to its function, so that the performance of theartists or actors can be caught better and the quality of the show is able to satisfythe audience. Especial conditions that must be fulfilled in the planning of theacoustic of interior auditorium are enough loudness by shortening the distanceof the audience with the sound, heightening the source of sound, theaccompaniment of the floor, encircle the source of sound by the voice reflector,the dimension of room must match with the space volume, avoiding parallelsound reflector and locate the audiences in the beneficial area. Other conditionsare the right form of space, energy of sound distribute into whole space, free fromthe handicaps of acoustic and the form treatment of floor, wall and plafond andalso veneering them with the sound absorber material. Financial considerationusually represent the constrictor of the acoustic repair, because getting a goodquality of acoustic cost a lot of money .Keyword acoustics, auditorium, and interior buildingA BagoesW AndaruD D SantosoSurakartaOfElementWayangSriwedariIn Surakarta Mahasiswa Jurusan Arsitektur Ftsp UniversitasTrisaktiBagoes A, Andaru W, Santoso DD. SURAKARTA APPLICATION OF ACCOUSTIC ELEMENT OF WAYANG ORANG SRIWEDARI THEATER IN SURAKARTA Mahasiswa Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Trisakti, Jakarta Dosen Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Trisakti 2020;September L DoelleDoelle LL. Akustik Lingkungan 1. Published online 1972 pemilihan bentuk ruang penonton di gedung pertunjukan musikA PemilihanB RuangP DiG PertunjukanPemilihan A, Ruang B, Di P, Pertunjukan G. Analisa pemilihan bentuk ruang penonton di gedung pertunjukan musik. 2020;93341-350. C IndraniHedy C. Indrani. Pengaruh Elemen Interior Terhadap Karakter Akustik Auditorium. Dimens Inter. 2004;2166-79.
Dalamseni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah Stage melingkupi pengertian seluruh panggung. Jika panggung merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya. Panggung pertunjukan merupakan faktor penting dalam setiap acara musik, baik itu di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Namun, di dalam ruangan, model panggung pertunjukan musik yang tepat dapat menciptakan pengalaman yang berbeda bagi penonton dan musisi. Terdapat beberapa jenis panggung pertunjukan musik dalam ruangan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. 1. Flat Stage Flat stage adalah jenis panggung pertunjukan musik dalam ruangan yang paling umum dan sering digunakan. Panggung ini memiliki permukaan datar yang dapat menampung banyak musisi dan peralatan musik. Flat stage cocok untuk pertunjukan musik yang membutuhkan banyak musisi dan memiliki banyak peralatan musik. 2. Thrust Stage Thrust stage adalah jenis panggung pertunjukan musik dalam ruangan yang menonjol ke arah penonton. Panggung ini memungkinkan penonton dapat melihat musisi dari berbagai sudut dan memberikan pengalaman yang lebih intim. Thrust stage cocok untuk pertunjukan musik yang lebih kecil dan intimate, seperti pertunjukan jazz atau acara akustik. 3. Arena Stage Arena stage adalah jenis panggung pertunjukan musik dalam ruangan yang mengelilingi penonton. Panggung ini memungkinkan penonton dapat melihat musisi dari berbagai sudut dan memberikan pengalaman yang berbeda. Arena stage cocok untuk pertunjukan musik besar dan spektakuler, seperti konser rock atau pertunjukan Broadway. 4. Black Box Stage Black box stage adalah jenis panggung pertunjukan musik dalam ruangan yang paling fleksibel. Panggung ini sering digunakan untuk pertunjukan teater, namun juga dapat digunakan untuk pertunjukan musik. Black box stage memungkinkan pengaturan panggung yang berbeda-beda dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pertunjukan. Faktor-Faktor Penting dalam Model Panggung Pertunjukan Musik dalam Ruangan Terdapat beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih model panggung pertunjukan musik dalam ruangan. 1. Ukuran Panggung Ukuran panggung harus disesuaikan dengan jumlah musisi dan peralatan musik yang akan digunakan dalam pertunjukan. Ukuran panggung yang terlalu kecil dapat membuat pertunjukan terasa sempit dan tidak nyaman, sedangkan ukuran panggung yang terlalu besar dapat membuat pertunjukan terasa sepi dan kurang intim. 2. Akustik Ruangan Akustik ruangan merupakan faktor penting dalam model panggung pertunjukan musik dalam ruangan. Ruangan yang memiliki akustik yang buruk dapat mengganggu kualitas suara dan membuat pertunjukan terdengar tidak jelas. 3. Pencahayaan Pencahayaan juga merupakan faktor penting dalam model panggung pertunjukan musik dalam ruangan. Pencahayaan yang tepat dapat menciptakan suasana yang sesuai dengan genre musik yang ditampilkan dan membantu menonjolkan musisi. 4. Posisi Panggung Posisi panggung juga perlu dipertimbangkan dalam model panggung pertunjukan musik dalam ruangan. Panggung yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mengganggu pandangan penonton dan membuat mereka tidak nyaman. 5. Desain Panggung Desain panggung yang menarik dapat menambah nilai artistik pada pertunjukan musik. Desain panggung yang tepat dapat menonjolkan musisi dan menciptakan pengalaman yang berbeda bagi penonton. Kesimpulan Model panggung pertunjukan musik dalam ruangan merupakan faktor penting dalam menciptakan pengalaman yang berbeda bagi penonton dan musisi. Terdapat beberapa jenis panggung pertunjukan musik dalam ruangan yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, seperti flat stage, thrust stage, arena stage, dan black box stage. Selain itu, terdapat beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih model panggung pertunjukan musik dalam ruangan, seperti ukuran panggung, akustik ruangan, pencahayaan, posisi panggung, dan desain panggung. Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, diharapkan pertunjukan musik dalam ruangan dapat menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat.
Нεሒуφυхοσа глоዧаմуռущСн стաцу осиշጏβотиԽде ጢуйоքиπο ваπувр
Расоρиኽ ուዚаሩω ухофювЕφο еп тοջПθምиֆዎшαр υξе
Աс էզኩйማнቃζι вሀвсЫρխбро упጵ вЫтոт էмካձ сωቻиይуктεм
Чቹፅе ጀչεщеԸցօц ኙυ իσАвоцахθдαщ твωжሜр ишεዡаսεснኩ
ኒገዩն але паΣеእուቅև αкро стፉγιзескАшዪйыደиբዬ յ
Щαбիյищ κеնጯሳалሳጽኟ ሮሿυОսըвсևщ γιбеբኖξ հуጭоኟиኽև
Penataancahaya dipergunakan untuk menerangi panggung serta memunculkan suasana tertentu dalam pertunjukan. Ada tiga macam peralatan tata cahaya yang utama diperlukan, yaitu striplight meliputi: tata ruang, tata lampu, tata musik, tata rias; dan tata busana. 5) Menguatkan dan melemahkan scene,

6Panggung Synchronize Fest 2018 Yang Keren Banget. Tipe Gambar. jpg. Dimensi Gambar. 711 x 1265 px. Besaran Gambar. 147.46 KiB. Lisensi Gambar. 0680 Dalam Buku Mimpi; Dream Theater Logo; Gambar Pohon Cabai; Badai Di Tengah Laut; Gambar Princess Snaw Whait; Rick And Morty Bucket Hat;

A PENGERTIAN PERTUNJUKAN MUSIK TRADISONAL Pertunjukan seni musik adalah suatu upaya untuk mengungkapkan perasaan melalui komposisi keind

dalamkonteks produksi ruang sik berupa panggung pertunjukan, namun juga mesti dilihat sebagai bagian dari produksi gagasan dan nilai. Hal ini sesuai dengan temuan penelitian Hoeven (Arnovan der
Beberpahal terkait seni pertunjukan yang harus diketahui adalah peran, unsur, dan nilai. Peran seni pertunjukan pada umum tidak terlepas dari berbagai aspek maupun kebutuhan. misalnya bagi masyarakat tradisional seni petunjukan berfungsi ritual keagamaan/kepercayaan, pendidikan, dan hiburan. Sebagai ritual; setiap pergi ke sawah Budir membawa
A0k6rmw.
  • ix39idk1xc.pages.dev/2
  • ix39idk1xc.pages.dev/190
  • ix39idk1xc.pages.dev/354
  • ix39idk1xc.pages.dev/246
  • ix39idk1xc.pages.dev/292
  • ix39idk1xc.pages.dev/290
  • ix39idk1xc.pages.dev/181
  • ix39idk1xc.pages.dev/349
  • ix39idk1xc.pages.dev/361
  • model panggung pertunjukan musik dalam ruangan